SELAMAT DATANG DIBLOG SAYA MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN
Kesehatan Gigi: Upaya Untuk mendukung isu pembangunan kesehatan gigi

Selasa, 17 Desember 2019

Upaya Untuk mendukung isu pembangunan kesehatan gigi


"Melalui Puskesmas dan Personal Hygiene"

1. Melalui Puskesmas


Menurut Departemen Kesehatan, Pukesmas merupakan suatu unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Upaya puskesmas salah satunya yaitu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut di masyarakat.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas meliputi upaya promotif, prevntif dan kuratif

Kegiatan kesehatan gigi dan mulut yang ada dipuskesmas :

a. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam gedung puskesmas
Kegiatan yang dilakukan di dalam gedung puskesmas (Bp gigi) yaitu pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di bidang promotif, preventif kuratif dan lain lain.
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut diluar Gedung meliputi :
Usaha Kegiatan Gigi Sekolah (UKGS) :
  • Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
  • Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
  • Plak kontrol
  • Sikat gigi bersama
  • Rujukan ke Bp gigi
  • Pelatihan dokter kecil
  • Pelporan
  • Lomba gigi sehat
Posyandu / Usaha Kesehtan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) :
  • Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
  • Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
  • Rujukan ke Bp gigi
  • Pelatihan kader kesehatan gigi
  • Pelaporan
2. Melalui Personal Hygiene

Melalui Personal Hygiene diri sendiri juga merupakan upaya untuk mendukung isu pembangunan kesehatan gigi adapun langkah-langkahnya yakni:

Langkah 1: Makan sehat adalah langkah pertama yang harus Anda ambil dan meminta anak-anak Anda (jika Anda orang tua) untuk mengambil juga. Sebagai aturan, hindari makanan manis (terutama mereka yang lengket). Makanan ini cenderung untuk mendapatkan akumulasi di antara gigi dan gusi dan menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri enamel terkikis. Hasil dari hal ini adalah rongga yang tampak jelek dan bisa menyakitkan juga.
Makanlah makanan yang kaya kalsium dan mineral lainnya. Ini membantu dalam merawat gigi Anda. Hindari makanan seperti kopi hitam atau teh hitam. Mereka mengandung florinasi yang bisa menyebabkan hilangnya fluoride dari gigi. Juga menghindari alkohol dan minuman berkarbonasi.

Langkah 2: Kembangkan kebiasaan menjaga kebersihan mulut. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, dengan secara teratur menyikat gigi dua kali sehari dan flossing dengan sehabis makan. Juga, mengadopsi kebiasaan menggosok gigi dengan benar. Metode yang tepat untuk menyikat gigi adalah dalam gerakan naik-turun (dan bukan ke samping). Selanjutnya, gunakan obat kumur untuk benang gigi dan selalu menggunakan pasta gigi yang memiliki fluoride di dalamnya.

Langkah 3: Melakukan perawatan gigi Anda sendiri. Carilah tanda-tanda untuk rongga, terluka, gusi yang rusak atau berdarah, kepekaan terhadap hal-hal yang panas atau dingin, dan bau mulut. Jika Anda menemukan tanda-tanda maka yang terbaik untuk segera melihat dokter gigi. Kunjungan ini tepat waktu ke dokter gigi dapat menyimpan banyak rasa sakit dan uang.

Langkah 4: Melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi. Dokter adalah orang terbaik untuk menilai keberhasilan langkah-langkah yang diambil oleh Anda. Jika hal-hal yang tidak bekerja maka langkah-langkah yang memadai dapat diadopsi oleh dia untuk menghentikan kebusukan dalam mulut Anda. Kunjungan setiap enam bulan dianggap baik untuk remaja dan orang dewasa. Selanjutnya, anak-anak, 1 tahun dan di atas harus dibawa ke dokter gigi setiap enam bulan.

Langkah 5: Keluar dari kebiasaan Merokok: Merokok atau mengunyah tembakau berbahaya tidak hanya bagi paru-paru tetapi juga untuk mulut juga. Tembakau dalam mendapatkan akumulasi nikotin di antara gigi dan memungkinkan berkembang biak bakteri berbahaya. Dalam konsumsi tembakau kasus yang ekstrim dapat mengakibatkan kanker mulut juga.




Referensi: https://de.slideshare.net/alunand350/program-kesehatan-gigi

Departemen Kesehatan RI, Puskesmas.Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Di Puskesmas, Sardjono Bambang dkk, Jakarta, Kementrian Kesehatan RI 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar